Manusia dan Kegelisahan
M. Habib Mustopo,1989, manusia dan budaya kumpulan essay. Usaha Nasional : Surabaya
Menurut Sigmund Freud kecemasan dibagi menjadi tiga, kecemasan tentang kenyataan/objektif, kecemasan neurotis, dan kecemasan moril.
1. Kecemasan tentang kenyataan/objektif
Suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar.
2. Kecemasan neurotis (saraf)
Ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan neurotis dapat dibedakan menjadi tiga.
a. Bentuk kecemasan yang bebas dan menyesuaikan dirinya dengan segera pada keadaan lingkungannya cocok. Kecemasan ini menjadi sifat seseorang yang gelisah, yang mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi. dia bertindak karena dia takut terhadap bayangannya sendiri.
b. Bentuk kekuatan yang tegang dan irrasional (phobia), sifat khusus dari phobia adalah bahwa dia memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap suatu objek atau seseorang
c. Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini dapat muncul karena provokasi yang tegas
3. Kecemasan moril
Merupakan perasaan bersalah dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani.
Mengapa kita menjadi gelisah?
Siapapun orangnta atau bagaimana tingkatan sosialnya pasti memiliki perasaan gelisah, perasaan ini muncul akibat tidak terlangsungnya sesuatu yang kita harapkan atau kita iniginkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar